PSIKOLOGI: Ada Malu yang Benar dan Ada Malu yang Salah
MALU adalah merupakan salah satu sikap seseorang sebagai sebuah respon tertentu. Namun seringkali, ada orang yang salah meletakkan rasa malunya, sehingga orang yang demikian tak pernah maju dalam caranya berpikir dan bersikap. Oleh karena itu,ada baiknya kita memahami rasa malu yang benar dan rasa malu yang salah.Apakah rasa malu itu?
Rasa malu adalah bagian dari berbagai perasaan yang dimiliki manusia, di mana malu adalah sebuah rasa yang menyebabkan harga diri seseorang turun derajatnya karena merasa melanggar norma sosial, norma hukum atau norma agama.
A.Malu yang benar
Malu yang benar adalah apabila seseorang melakukan hal-hal sebagai berikut:
-Malu melakukan tindak pidana ataupun perdata (korupsi, kolusi,nepotisme dan perbuatan kriminal lainnya))
-Malu karena nyontek, menyuap, menyogok,pungli dan semacamnya
-Malu karena tidak mampu memberikan contoh yang baik
-Malu karena memakai gelar sarjana palsu
-Malu karena mengaku pejabat padahal bukan pejabat
-Malu karena tidak pernah beribadah
-Malu karena memarkir kendaraan pada tempat yang dilarang
-Malu karena melanggar peraturan lalu lintas
-Malu karena naik kereta api tidak mau membayar
-Malu karena meminjam barang tetapi tidak dikembalikan
-Dll
B.Malu yang salah
Malu yang salah adalah apabila seseorang melakukan hal-hal sebagai berikut:
-Malu untuk meminta maaf
-Malu mengakui kebodohannya
-Malu memakai kanopi/atap motor
-Malu membeli barang kreditan
-Malu memakai baju lama saat lebaran
-Malu karena kalah dalam pemilu/pemilukada
-Malu karena pendapatnya yang salah dan dikoreksi orang lain
-Malu bertanya hingga sesat di jalan
-Malu memakai pakaian adat saat menikah
-Malu karena hidup miskin (padahal semua diperoleh secara halal)
-Dll
Cukup banyak bangsa Indonesia yang malu yang salah. Hal ini antara lain karena faktor gengsi, harga diri, kurang cerdas, ketidakjujuran dan lain-lain yang pada pokoknya tidak mau menerima kenyataan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar